Perairan pantai Negeri
Latu terletak disebelah Selatan Pulau Seram dan berhadapan langsung dengan Laut
Banda. Akibatnya dinamika perairan pantai Negeri Latu sangat berhubungan dengan
dinamika perairan yang terjadi di laut Banda. Dinamika perairan di laut banda
terjadi secara musiman. Dengan demikian dinamika perairan pantai Negeri Latu
juga mengalami perbedaan secara musim. Menurut (Wyrtki, 1961), akibat bertiup
angin musom maka wilayah Indonesia mengalami musim Timur pada bulan Juni sampai
Agustus, musim Barat pada bulan Desember sampai Februari dan musim peralihan
pada bulan Maret sampai Mei dan Semptember sampai November.
Pada musim Timur, saat
bertiup angin musom Tenggara kecepatan angin akan mencapai kondisi maksimum,
akibatnya perairan Laut Banda bergelombang. Dengan posisi pantai Negeri Latu
yang berhadapan dengan Laut Banda dan sesuai dengan arah datangnya gelombang
menyebabkan pada musim Timur perairan pantai Negeri latu sangat dinamis dan
menyebabkan perubahan morfologi. Selain itu pula letak dan posisi pantai juga
berdampak terhadap besarnya energi gelombang yang berperan terhadap transport
sedimen.
Gelombang yang
terbentuk di laut Banda akan merambat dan tiba di perairan pantai Negeri Latu.
Gelombang dan akan memberi energinya ke pantai. Besarnya energi gelombang yang
terjadi sangat ditentukan oleh topografi dasar perairan dan besarnya gelombang.
Gelombang sangat
berperan terhadap transpor sedimen di perairan. Besarnya transpor sedimen
tergantung pada topografi perairan dan sudut datang gelombang. Transpor sedimen
di perairan pantai dapat menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai yaitu
dapat menyebabkan abrasi dan akresi. Asumsinya adalah jika sedimen yang
ditranspor dari titik tertentu lebih besar dari sedimen yang masuk ke titik
tersebut, maka akan terjadi abrasi begitu pula sebaliknya. Jika jumlah sedimen
yang keluar dan masuk memiliki kisaran yang sama maka pantai akan berada dalam
kondisi yang stabil.
Selama ini, beberapa
penelitian tentang dinamika dan transpor sedimen di perairan pantai telah dilakukan.
Menurut Sangadji (2011), besarnya nilai rata-rata transpor sedimen yang
terdistribusi bersamaan dengan gerak gelombang menunjukan bahwa jumlah
rata-rata transpor sedimen sangat bervariasi, dikarenakan selain dipengaruhi
oleh dinamika gelombang juga dipengaruhi oleh kondisi kemiringan lereng pantai.
Sedangkan menurut Tutupary (2009), gelombang dengan energi yang besar sehingga
terjadi abrasi di sepanjang pantai.
Dari penelitian
tersebut, penelitian di pesisir pantai Negeri Latu belum perna dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut maka dianggap perlu untuk melakukan penelitian tentang
Dinamika Gelombang dan Transpor Sedimen Pantai di Negeri Latu agar dapat memperoleh
informasi tentang proses dinamika dan dinamika morfologi pantai yang dapat
dimanfaatkan untuk pemanfaatan dan pengelolaan pesisir pantai.
untuk lebih jelasnya dapat di download skripsi lengkap saya pada link dibawah ini.
https://www.scribd.com/document/322354168/Dinamika-Gelombang-Perairan-Pantai-Negeri-Latu
No comments:
Post a Comment